
Kabar Baik Dari Tokyo, Greysia Polli dan Apriyani Meraih Emas Untuk Indonesia. Ivana: “Ini Sebagai Pembuat Sejarah”
Tokyo, Nusantaratop – Ganda putri Indonesia bulutangkis Greysia Polii dan Apriyani Rahayu meraih medali emas untuk Indonesia yang berjuang di babak final Olimpidae Tokyo 2020.
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu mampu unggul melawan ganda putri asal China yakni Qing Chen Chen dan Yi Fan Jia di Musashino Forest Sport Plaza Tokyo pada Senin (02/08/2021) siang ini.
Dukungandan semangat terhadap peraih emas medali ganda putri Indonesia itu turut juga disampaikan mantan pemain bulutangkis Indonesia, Ivana. Menurutnya, pertandingan Greysia dan Apriyani nanti menjadi laga bergengsi.
Sebab, Greysia/Apriyani berpotensi mengukir sejarah besar dengan menjadi ganda putri Indonesia pertama yang membawa pulang medali emas Olimpiade.

“Saya cuma bisa komentar satu kalimat saja. Ini menjadi momen dalam hidup Greysia/Apriyani untuk menorehkan tinta emas sebagai pembuat sejarah bagi negara dan diri mereka,” kata Ivana, Senin (02/08/21) seperti dilansir dari Tim Media NOC Indonesia.
Ketika ditanyakan apa yang mesti dilakukan Greysia/Apriyani untuk mewujudkan keinginannya meraih medali emas? Ivana Lie yang juga mantan Staf Khusus Bidang Olahraga Kemenpora tidak mau memberikan komentar banyak.
Ivana yakin, Greysia/Apriyani bakal tampil maksimal untuk Merah Putih.”Mereka sudah paham apa yang harus mereka lakukan,” katanya.
Sebelumnya, Greysia/Apriyani mengaku ingin lebih berkonsentarasi dengan persiapan diri untuk menghadapi laga final. Terutama dalam menjaga spirit pertandingan. Soal strategi menghadapi lawan, dikatakan Greysia, secara tipe permainan keduanya sudah saling mengetahui karena sering bertemu.
“Kami ingin terus menjaga pikiran seperti datang awal ke Tokyo. Kami ingin menikmati game agar bisa menunjang pereforma di lapangan. Kami tak mau berpikir lawan seperti apa, begini atau begitu. Paling persiapan yang harus kami lakukan adalah menjaga ketenangan agar dapat mengontrol permainan serta mempersiapkan diri untuk recovery,” kata Greysia.
Terpisah, pelatih ganda putri Eng Hian meminta masyarakat Indonesia bisa meredam ekspetasi berlebihan kepada anak-anak latihnya. Menurutnya, biarkan Greysia/Apriyani dengan caranya sendiri di babak final.
“Sebenarnya masalah nonteknis saat pemain tidak bisa mengontrol ekspetasi. Olimpiade ini banyak unggulan tumbang karena bermain berbeda dengan standar karena beban berat. Mohon pemberitaan jangan terlalu berlebihan. Mohon doanya saja,” kata Didi, sapaan karib Eng Hian.
Didi mengakui, Greysia/Apriyani tertinggal secara head-to-head dari Qing/Yi dengan agregat 3-6. “Kami sudah mendekati fase terpenting. Secara teknis sudah disiapkan, terapi apakah strategi berjalan apa tidak bergantung di lapangan nanti,” kata Didi.(red/NOC Indonesia)