Indonesia Pamer Rempah-Rempah Diajang Dubai Expo 2020
Jakarta, Nusantaratop – Indonesia promosikan hasil bumi pirtiwi berupa bumbu masakan berbahan dasar rempah-rempah pada ajang Dubai Expo 2020, di Uni Emirat Arab (UEA).
“Sebagai ajang promosi program Spice Up The World yang dimana bumbu masakan Indonesia diperkenalkan,” kata Nia Niscaya selaku Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kamis (07/10/2021).
Diungkapkan Nia penjualan hasil rempah-rempah dalam proyeksi dimasa mendatang bisa mencapai USD 2 miliar.
“Dampak dari hal itu, pada 2024, akan mendorong pertumbuhan restoran khas Indonesia di luar negeri. Tak main-main, jumlah restoran yang diproyeksikan merambah ke luar negeri akan mencapai 4000 restoran,” katanya dalam diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang bertajuk “Expo 2020 Dubai: Etalase Indonesia di Kancah Dunia” yang berlangsung secara virtual dari Jakarta Pusat.
“Kita akan ke arah sana, karena Indonesia sendiri sebagai penghasil bumbu-bumbu itu kan sudah dikenal. Sebelum Indonesia merdeka dan ini akan kita kembangkan lagi,” tambah Nia.
Menurutnya, kekuatan yang menjadi ciri khas keunikan Indonesia harus terus digelorakan di ajang-ajang internasional seperti Dubai Expo 2020. Sehingga, produk yang hanya dimiliki oleh Indonesia dapat diketahui oleh khalayak luas, khususnya pangsa pasar luar negeri.
Terdapat lima masakan yang akan menjadi contoh dari cita rasa rempah-tempah asli Indonesia yang dimiliki oleh tanah air. Seperti Nasi Goreng, Rendang, Sate Ayam, Soto, dan Gado-Gado.
“Ditetapkan lima makanan yang akan menjadi medium memperkenalkan bumbu dari rempah-rempah asli Indonesia,” katanya.
Adanya promosi ini, lanjut Nia, juga dapat sebagai pintu masuk dalam menggaungkan pembukaan pariwisata di lima destinasi super prioritas yang sedang gencar dilakukan dalam beberapa waktu ke depan. Ditambah, promosi pembukaan destinasi pariwisata di Bali.
“Tentunya akan dikuatkan kepada lima super destinasi super prioritas tadi jadi ditambah dengan Bali. Karena memang mau tidak mau beli ini enggak bisa ditinggalkan, secara statistik dan sering menyumbang 40 persen jumlah Wisman ke Indonesia,” imbuhnya.
Promosi yang dilakukan ini, akan berlandaskan tren pariwisata yang sedang marak dilakukan oleh wisatawan mancanegara seperti penerapan Cleanliness atau Kebersihan, Health atau Kesehatan, Safety atau Keamanan, dan Environment atau Ramah lingkungan (CHSE).
“Promosi yang lebih menonjolkan CHSE yang disesuaikan dengan konsep new normal pada saat ini,” tuturnya.
Promosi juga akan ditambahkan konten yang terkait dengan pencapaian vaksinasi yang telah dicapai oleh tanah air.
“Ini sangat penting dalam mempengaruhi persepsi wisatawan mancanegara dalam berkunjung ke tanah air dalam beberapa waktu ke depan,” ucap Nia.(red)
Editor : Pahotan