Portal Berita Hari Ini

Anak Akidi Tio di Jakarta Ngaku Tak Tahu soal Dana Hibah Rp 2 T

Palembang, Nusantaratop – Pemeriksaan anak Akidi Tio terkait kegaduhan hibah Rp 2 triliun terus bergulir. Polisi menyebut anak Akidi Tio di Jakarta tidak tahu terkait dana Rp 2 triliun tersebut.

Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Supriadi, mengatakan tim dari Polda Sumsel telah bertemu satu orang dari empat anak Akidi Tio yang berada di Jakarta.

“Dari empat keluarga yang di Jakarta, yang ketemu hanya satu orang (kakak langsung Heryanty),” kata Supriadi saat ditemui di Mapolda Sumsel, Selasa (10/8/2021) dilansir dari detik.com.

Supriadi mengaku, dari hasil pemeriksaannya didapati informasi bahwa saudara dari Heryanty tersebut tidak mengetahui soal dana Rp 2 triliun yang hendak disumbangkan untuk penanganan COVID-19 di Sumsel.

“Hasil keterangannya, yang bersangkutan tidak mengetahui kalau orang tuanya (Akidi Tio) memiliki uang sejumlah itu, dia tidak tahu-menahu tentang uang itu, dia tidak pernah dengar, dia tidak pernah tahu,” terang Supriadi.

Duduk Perkara Kasus

Polisi telah memeriksa anak Akidi Tio, Heryanty pada Senin (2/8). Pemeriksaan dilakukan karena janji hibah Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio yang telah diserahkan secara simbolis ke Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri tersebut tak kunjung cair. Dari pemeriksaan itu, diketahui dana Rp 2 triliun yang dijanjikan tidak ada.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) juga telah melakukan analisis dan pemeriksaan terkait janji donasi Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio. PPATK menyimpulkan bilyet giro Rp 2 triliun itu tidak ada alias bodong.

“Sampai dengan hari kemarin, kami sudah melakukan analisis dan pemeriksaan, dan dapat disimpulkan kalau uang yang disebut dalam bilyet giro itu tidak ada,” ujar Kepala PPATK Dian Ediana Rae kepada wartawan, Rabu (4/8).

Kapolda Sumsel, Irjen Eko Indra Heri, buka suara terkait sumbangan Rp 2 triliun yang diterimanya secara simbolis dari keluarga Akidi Tio. Eko langsung meminta maaf kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

“Secara pribadi saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia. Khususnya jelas kepada bapak Kapolri, pejabat utama Mabes Polri, anggota Polri se-Indonesia dan masyarakat Sumatera Selatan,” kata Eko membuka konferensi pers di Polda Sumsel, Kamis (5/8) siang.

Dia juga minta maaf kepada tokoh agama, Gubernur Sumsel Herman Deru, hingga Danrem Garuda Dempo Brigjen TNI Agus karena ikut terlibat dalam kasus tersebut. Eko mengatakan kasus ini terjadi karena ketidakhati-hatian dirinya.

Saat ini Heryanty tengah diobservasi kejiwaannya oleh dokter dari rumah sakit jiwa (RSJ). Polda Sumsel masih menunggu hasil pemeriksaan tim dokter.

Supriadi mengatakan, secara fisik, Heryanty dalam kondisi sehat. Heryanty juga dinyatakan negatif COVID-19 setelah dilakukan tes PCR.

“Kemarin sudah dilakukan pemeriksaan baik itu dari psikologi Polda Sumsel kemudian dari kejiwaan yang ada di Pemda. Mereka minta waktu kurang lebih 5 hari proses penilaian mereka, nanti setelah ada hasilnya baru kita sampaikan,” kata Supriadi, Senin (9/8).

(red/dtc)

Beri balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.