Portal Berita Hari Ini

Toni Togatorop Ajak Gubsu, Pemanfaatan Kompos Kohe Lebih Dimasyarakatkan

MEDAN | TOP
Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara periode 2014-2019, Toni Togatorop SE MM mengajak Gubernur Sumut  Edy Rahmayadi untuk lebih memasyarakatkan pemanfaatan pupuk kompos dari Kotoran Hewan (Kohe) yang terintegritas. Sebab, langkah tersebut berdampak besar untuk keselamatan manusia.
“Sangat berbahaya kalau gubsu tidak segera memfasilitasi moment ini, karena menyangkut primer dan kebutuhan vital rakyat sumut,”tegas Wakil Ketua bidang Komunikasi Politik DPD Partai Hanura Sumut ini melalui pesan whatshapp kepada wartawan, Jumat (13/1/2023).
Menurut Toni, dengan menggalakkan pemanfaatan pupuk kompos dari kohe, maka akan menambah unsur peremajaan akan tanah. Memastikan ekosistem dari biologis tanah yang ramah lingkungan.
Selain itu, lanjut Toni, pemanfaatan pupuk kompos dari kohe, akan menyelamatkan pangan manusia secara natural. Sebab, pupuk organik sudah lama dikenal oleh manusia yakni sejak ilmu bercocok tanam diterapkan oleh nenek moyang. Pada saat itu semuanya dilakukan dengan cara tradisional dan menggunakan bahan-bahan alamiah.
“Dulu para petani kita hanya mengenal pupuk organik untuk peningkatan produksi pertanian, baik kualitas, mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan,”ujar ketua DPD Assosiasi Pedagang dan Petani (Aspatan) Sumut ini.
Namun, dengan perkembangan jaman, pemakaian pupuk kimia dan pestisida kimia semakin dibutuhkan. Padahal, secara berlebihan akan berdampak terhadap penurunan kualitas lingkungan dan kesehatan manusia akibat tercemarnya bahan–bahan sintesis tersebut.
Sebagai pemerhati pertanian, dirinyapun sangat berharap agar Pemerintah Sumatera Utara menjadikan pupuk kompos kohe sebagai keunggulannya. Dimana kompos atau Organik yang kaya unsur hara dan nutrisi sangat dibutuhkan tanaman demi menyelamatkan bumi beserta ekosistemnya.
“Gubsu bersama aparaturnya harus ambil momen besar besaran ini untuk penyelamat bumi serta kesehatan manusia. Sebab, dengan pemberdayaan pupuk organik, bumi dan lahan tandus di sumut terbenahi menjadi tanah yang subur dan permai, sebagai warisi kepada anak cucu dan berkelanjutan,”tegas mantan ketua Fraksi Hanura DPRD Sumut tersebut.
Untuk itu, Toni pun mengusulkan kepada gubsu agar lebih menguatkan program-program pertanian melalui pupuk organik. Setidaknya, melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dapat dialokasikan untuk memperbaiki lahan-lahan krisis menjadi subur, sehingga dapat dikenang rakyat sumut. (ind)

Beri balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.