Belawan, Nusantaratop.com – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Taman Beta Belawan dengan kelompok Kube Pisang Mas telah melaksanakan kegiatan kepedulian lingkungan laut, yang telah menanam ribuan pokok mangrove di kawasan hutan pulau Pisang Mas, kecamatan Medan Belawan, kota Medan, provinsi Sumatra Utara.
Ketua LSM Taman Beta Belawan Bensihar Nainggolan mengatakan, aksi tanam pohon laut yang dilakukan lembaganya itu hanya untuk mengembalikan fungsi mangrove di pulau Pisang Mas, berkisar puluhan hektar luasnya.
“Manfaatnya sangat banyak, selain menjadi sumber oksigen dunia, juga bisa menghambat tingginya gelombang air laut apabila terjadi bencana Tsunami, dan juga menjadi tempat perkembanganan ikan,” katanya yang didampingi ketua DPP PKPI Sumut Ir Juliski Simorangkir MM yang juga selaku penasehat dan Mampe Sihombing selaku sekretaris LSM Taman Beta Belawan, Rabu 18 November 2020.
“Hutan manggrove ini sudah sepuluh tahun kita kelola dan sudah ribuan pohon yang kita tanami hingga saat ini. Kita juga bekerja sama dengan kelompok Kube Pisang Mas untuk merehab kembali hutan ini,” tambah Bensihar.
Dijelaskanya, LSM Taman Beta Belawan awalnya membuat pembibitan, kemudian dilanjutkan dengan penanaman hingga perawatan. Bensihar berharap, agar mangrove itu tetap terjaga, dan tidak ditebang dengan sembarangan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
“Kegiatan penanaman pohon mangrove ini masih swadaya, dan belum pernah dibantu pemerintah,”ucapnya.
Ia juga berharap dengan adanya kegiatan tersebut akan mendorong menggerakkan hati pemerintah dalam mendukung aksi kegiatan tanam mangrove dan bekerjasama dengan masyarakat nelayan untuk menjaga kelestarian hutan mangrove.
“Mudah-mudahan setelah melihat kegiatan ini pemerintah bisa bergerak hatinya untuk mendukung kegiatan tersebut dan nelayan bisa bekerja sama untuk merawat hutan mangrove ini,” pinta Bensihar Nainggolan.
Sementara itu, dari perwakilan Kesatuan Bangsa dan Politik Sumatra Utara (Kesbangpol Sumut) Herry mengapresiasi dan mendukung kegiatan itu. Selain menanggulangi tendangan tsunami, dapat juga menghindari terjadinya pengikisan pinggir laut (abrasi).
“Karena ini bentuk pencegahan bencana, jadi ini kontribusi untuk mengantisipasi bencana, dan juga akan meningkatkan pertumbuhan biota-biota laut. Karena Belawan juga diketahui sebagian adalah masyarakat nelayan,” tutup Herry yang juga dihadiri perwakilan Dinas Kehutanan Provsu, Hutasoit. (red)