Nusantaratop.com – SIBOLGA : Rumah sakit Metta Medika di Demo Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Sibolga-Tapteng atas dugaan malpraktek, pada Selasa (21/6/2022) sekira pukul 13.30 Wib.
Orator aksi Raju Firmanda Hutagalung, Ali Akbar Zega, Helmi Mashudi Nasution, Aidil Safikran Panggabean menyebutkan, bahwa pihak RS Metta Medika tidak becus dalam penanganan medis.
“Ini rumah sakit hanya bisa membuat nyawa pasien terancam, kami meminta agar izin rumah sakit di cabut,” kata Raju.
Sementara aksi orator, Ali Akbar Zega juga menyebutkan. ” Diduga pihak dokter dan rumah sakit telah melanggar Pasal 36 UU Nomor 29 Tahun 2004,” jelas orator aksi Ali akbar.
Disebut ada ketidakpahaman mengenai hak dan kewajiban yang menyebabkan adanya kecenderungan untuk mengabaikan hak-hak pasien.
Atas aksi itu Mahasiswa juga meminta Kemenkes RI dan Pemko Sibolga menghentikan sementara operasional RS Metta Medika Sibolga termasuk BPJS Kesehatan agar mencabut segala jenis kerjasama dengan RS Metta Medika Sibolga.
Sambungnya, karena patut diduga kuat bahwa kerjasama tersebut hanya dimanfaatkan untuk mencari keuntungan tanpa memprioritaskan pelayanan dan penangganan pasien.
“Polres Sibolga agar melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap pihak rumah sakit dan dokter yang melakukan dugaan malpraktek,” seru para Pendemo.
Dugaan Malpraktek ini pihak keluarga korban juga telah membawa kasus ini ke meja hukum agar bisa dipertanggungjawabkan, karena ke depan meminta hal ini agar jangan terulang kembali lagi.
Senada itu, aksi demo diisi dengan pernyataan pihak keluarga korban dugaan malpraktek masing-masing J Tambunan dan Laoli menceritakan kronologis dugaan malpraktek.
Atas aksi itu pihak RS Metta Medika menanggapi, Dr Ratna dari pihak RS Metta Medika Sibolga kemudian menerima pernyataan sikap yang diberikan orator aksi seraya mengatakan akan menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan.
“Pernyataan sikap kami terima dan akan ditindaklanjuti untuk menjadi perbaikan bagi rumah sakit,” sebutnya.
Laporan : BA