Pasien Yang di Ikat Disebut Penyebar Corona Melarikan Diri, Ditemukan PBB di Sawah
Toba, Nusantaratop – Keadaan pasien Corona yang viral di ikat sejumlah warga, di Kabupaten Toba, Sumatra Utara disampaikan Josua Lubis dalam kondisi takut bertemu dengan orang.
Namun, pamannya tersebut ditemukan oleh organisasi PBB (Pemuda Batak Bersatu) TOBASA di Sawah Daerah Lewat Sipitupitu, Sumatera Utara.
“Setelah tulang (paman-red) saya melarikan diri dari Kejadian Hari Kamis, Tanggal 22 Juli 2021.
Puji Tuhan, Tulang saya tadi siang ditemukan oleh organisasi PBB TOBASA di Sawah Daerah Lewat Sipitupitu, Sumatera Utara.
Dengan kondisi yang depresi & takut untuk bertemu dengan orang-orang sekitar dikarenakan kejadian sebelumnya.” tulis Jhosua, di akun Instagram @Jhosua_Lubis, Minggu (26/7/2021)

“Kami pihak keluarga meminta keadilan dituntut seadil-adilnya untuk para pelaku,” sambungnya.
“Terimakasih Banyak Kami Sampaikan untuk Tulang & Nantulang Organisasi PBB TOBASA yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu , maju terus !,” pungkasnya.

Sebelumnya, seorang pria ditahan oleh beberapa warga dengan kayu lalu diikat viral dengan narasi penganiayaan terhadap pasien COVID-19. Setelah diusut, peristiwa itu rupanya dipicu si pasien Corona yang coba menularkan virus ke warga.
Pemilik akun Instagram @jhosua_lubis yang viral itu menyebutkan, pria yang ditahan dengan kayu lalu diikat itu merupakan pamannya.
Peristiwa itu disebut terjadi di Desa Sianipar Bulu Silape, Kecamatan Silaen, Tobasa, Sumatera Utara (Sumut), pada Kamis (22/7/2021). Pria yang menjadi korban dalam video tersebut adalah Salamat Sianipar (45)

Coba Tularkan Corona
Istri Salamat, Risma Sitorus, mengatakan warga terpaksa melakukan hal itu kepada suaminya. Sebab, suaminya mencoba menularkan virus Corona kepada keluarga dan warga yang ada di kampung itu.
“Karena mencoba menularkan virus COVID-19 kepada keluarga dan warga, suamiku itu pun terpaksa diamankan,” kata Risma, Minggu (25/7/2021) seperti dilansir dari detik.com.
Dia mengatakan Salamat awalnya menjalani isolasi mandiri di lokasi yang disiapkan pemerintah desa. Namun suaminya berulang kali pulang ke rumah.
Baca Juga : Viral di Toba, Warga Ikat Seorang Pasien Yang Disebut Ingin Tularkan COVID – 19
“Pada Kamis (22/7), sekira pukul 17.00 WIB, suami ku keluar dari rumah sembari meludahi tangannya mencoba menyentuh warga yang berada di dekat dengan berteriak dirinya tidak terpapar COVID-19,” katanya.
Risma menyebut warga mencoba mengamankan suaminya. Untuk menjaga jarak, warga menggunakan kayu hingga bambu.
“Ternyata perbuatannya itu membuat warga desa marah sehingga dengan menggunakan kayu serta bambu mencoba mengamankannya karena takut tertular COVID-19,” tuturnya.
Di hari berikutnya, Salamat kembali datang ke desa. Warga kembali mencoba mengamankan Salamat dengan menggunakan kayu dan bambu untuk menjaga jarak.
“Kemudian Salamat Sianipar berhasil diamankan lalu diantarkan ke Rumah Sakit Umum Daerah Porsea. Namun, pada malam harinya, ia kembali kabur dari rumah sakit,” ungkapnya.
Risma mengatakan Selamat kembali diamankan pada Sabtu (24/7). Warga yang mengamankan kembali mengantarkan Selamat ke RSUD.
Salah seorang anggota keluarga Salamat, Erik Sianipar, juga mengaku aksi warga itu dilakukan untuk mengamankan Salamat. Hal itu dilakukan warga karena Selamat positif Corona.
“Menggunakan kayu dan bambu sebagai upaya menjaga jarak agar tidak tertular COVID-19 cara saya bersama warga untuk mengamankan Selamat Sianipar,” jelas Erik. (red/tim)